Ini 7 Pekerjaan Sampingan Bagi Jurnalis & Cara Mulainya: Wartawan Tak Cukup Satu Sumber Pendapatan?
![]() |
ILUSTRASI - Pekerjaan sampingan bagi jurnalis atau wartawan dan cara memulainya.(Pixabay/Gustavo Wandalen Corrêa) |
Pernah mendengar cerita tentang wartawan memeras kepala sekolah, mencari-cari kesalahan dengan dalih dugaan korupsi dana BOS? Atau jurnalis meneror kepala dinas saat jelang hari raya? Dan masih banyak lagi.
Demikian sekelumit gambaran para oknum wartawan yang belum bisa memaksimalkan skill jurnalisnya dengan cara halal di tengah himpitan ekonomi, minimnya gaji, kadang seret lagi untuk beberapa media yang belum sehat secara finansial.
Di era digital yang serba dinamis, profesi jurnalis menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
Gaji yang stagnan, tekanan deadline, dan ketidakpastian industri media membuat banyak wartawan mencari sumber pendapatan tambahan.
Faktanya, dalam temuan survei Aliansi Jurnalis Independen dan International Federation of Journalist (AJI-IFJ) menyebutkan, sebanyak 20 persen yang menjawab “ya” saat ditanya apakah mereka memiliki pekerjaan sampingan atau tidak.
Bagi jurnalis, diversifikasi pendapatan bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan. Berikut tujuh ide pekerjaan sampingan yang cocok untuk jurnalis, lengkap dengan cara memulainya.
1. Mulai Cari Iklan atau Pariwara
Daripada sibuk sana-sini cari lahan basah untuk menghasilkan pundi-pundi pendapatan tambahan, lebih baik membantu tim bisnis perusahaan sendiri menawarkan produk jurnalistik ke klien.
Tawarkan iklan seperti menuliskan sosok yang bersangkutan (klien), dipublikasi profil atau kegiatan suatu perusahaannya hingga iklan ucapan Selamat Idul Fitri dan sebagainya.
Fee yang kamu dapatkan dari iklan ini, insya Allah bisa menjadi tambahan pendapatan, bahkan beberapa jurnalis ada yang fee iklannya hampir setara gaji sebulannya.
Ini menurut saya, pekerjaan sampingan paling terhormat sebagai jurnalis. Selain membantu diri sendiri, mencari iklan juga dapat memberikan kontribusi dan kelangsungan hidup perusahaan.
Beberapa jurnalis yang “idealis” tak ingin ikut campur menulis pariwara dan mencari iklan dengan alasan sebagai wartawan fokus saja menulis berita, ya silakan. Artikel ini memang bukan Anda hihi, cukup kami yang mau belajar-belajar cari tambahan pendapatan sampingan saja di sini.
FYI, beberapa media bahkan menjadikan keharusan bagi jurnalisnya berkontribusi membantu pendapatan perusahaan melalui iklan, jadi ya sah-sah saja selama memisahkan antara saat menulis pariwara (berita berbayar) dengan memberikan kode khusus bahwa itu bukan produk jurnalistik.
Cara ini sudah halal, dianjurkan pula sama perusahaan. Ini baru pendapatan sampingan yang keren banget, jangan neror-neror kepala sekolah sama kepala dinas lagi ya, ingatin teman-teman kita kalau ada, semoga nggak :)
Cara Memulai:
- Bangun jaringan dan jaga relasi setiap narasumbermu.
- Beranikan diri menawarkan berita berbayar atau iklan di momen-momen tertentu misal lebaran.
- Konsultasikan soal harga ke bagian bisnis sebelum menawarkan iklan.
2. Content Creator: Monetisasi Kreativitas di Platform Digital
Jurnalis memiliki kemampuan riset dan storytelling yang kuat, cocok untuk menjadi konten kreator di YouTube (podcast), Instagram, TikTok atau Spotify.
Saat ini, podcast lewat audio (Spotify) juga semakin populer sebagai media alternatif.
Fokus pada niche spesifik seperti analisis berita, tutorial jurnalisme, atau liputan khusus.
Jurnalis juga bisa memanfaatkan kemampuan narasi dan wawancara untuk membuat podcast bertema berita mendalam, investigasi, atau profil tokoh.
Cara Memulai:
- Pilih platform sesuai target audiens (YouTube untuk konten panjang, TikTok untuk konten singkat).
- Gunakan teknik video storytelling ala dokumenter pendek.
- Monetisasi melalui iklan, kolaborasi dengan sponsor, atau affiliate marketing.
- Tentukan konsep unik (misal: podcast analisis kebijakan pemerintah).
- Gunakan alat perekam sederhana seperti smartphone dan aplikasi Anchor.fm.
3. Pelatih Media (Media Trainer): Bagikan Ilmu ke Publik atau Perusahaan
Banyak perusahaan dan lembaga membutuhkan pelatihan komunikasi media, terutama dalam menghadapi wawancara atau krisis.
Jurnalis bisa menjadi media trainer untuk mengajar teknik wawancara, penulisan press release, atau manajemen reputasi.
Cara Memulai:
- Susun modul pelatihan berbasis pengalaman lapangan.
- Tawarkan jasanya ke perusahaan via LinkedIn atau jaringan profesional.
- Mulai dengan harga kompetitif dan testimoni dari klien pertama.
4. Mengajar di Lembaga Kursus atau Kampus
Kampus dan lembaga kursus kerap mencari praktisi media untuk mengajar mata kuliah jurnalistik, komunikasi, atau penulisan.
Selain menambah penghasilan, ini juga memperluas jaringan profesional.
Cara Memulai:
- Siapkan CV yang menyoroti pengalaman jurnalistik dan kemampuan mengajar.
- Hubungi kampus atau platform edukasi online seperti Skill Academy.
- Buat materi ajar interaktif dengan studi kasus aktual.
5. Freelance Writing: Menulis untuk Media atau Perusahaan
Sebagai jurnalis, Anda sudah terbiasa menulis artikel berkualitas. Manfaatkan skill ini dengan menjadi penulis lepas melalui platform freelance.
Platform seperti Sribulancer, Fiverr atau perusahaan startup sering membuka lowongan penulis lepas.
Cara Memulai:
- Buat portofolio artikel terbaik Anda (topik beragam: politik, ekonomi, lifestyle).
- Daftar di platform freelance seperti Sribulancer atau Projects.co.id.
- Ajukan pitch ke klien target dengan ide konten menarik.
6. Copywriter: Menulis Konten Pemasaran
Perusahaan membutuhkan konten pemasaran yang menarik. Jurnalis bisa beralih ke copywriting untuk iklan, website, atau kampanye digital.
Keahlian menulis persuasif dan riset mendalam menjadi nilai tambah.
Cara Memulai:
- Pelajari teknik SEO dan copywriting digital.
- Daftar di platform seperti Upwork.
- Bangun portofolio dengan menulis konten gratis untuk UMKM lokal.
7. Social Media Specialist: Kelola Akun Media Perusahaan
Skill jurnalis dalam menyajikan informasi akurat dan menarik bisa digunakan untuk mengelola media sosial perusahaan.
Tugasnya mencakup merancang strategi konten, membuat caption, dan analisis engagement.
Cara Memulai:
- Kuasai tools seperti Canva, Hootsuite, atau Google Analytics.
- Tawarkan jasanya ke UKM atau startup yang belum memiliki tim media sosial.
- Tunjukkan contoh konten kreatif yang pernah dibuat.
Tips Sukses Mengelola Pekerjaan Sampingan
-Time Management: Prioritaskan pekerjaan utama dan alokasikan waktu khusus untuk side job.
- Networking: Memanfaatkan koneksi dari profesi jurnalis untuk mendapatkan klien.
- Skill Upgrade: Ikuti kursus online terkait digital marketing atau multimedia untuk meningkatkan kompetensi.
Bagi jurnalis, memiliki pekerjaan sampingan bukan hanya tentang finansial, tetapi juga eksplorasi potensi diri.
Pilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan skill Anda, lalu mulai langkah kecil dengan konsisten.
Di tengah ketidakpastian industri media, diversifikasi pendapatan adalah kunci untuk tetap bertahan dan berkembang.
Mulailah hari ini! Siapkan portofolio, perluas jaringan, dan manfaatkan setiap peluang.
Sebagai jurnalis, Anda sudah terbiasa dengan deadline dan tekanan, kini saatnya mengubah keterampilan itu menjadi sumber penghasilan tambahan.
Post a Comment for " Ini 7 Pekerjaan Sampingan Bagi Jurnalis & Cara Mulainya: Wartawan Tak Cukup Satu Sumber Pendapatan?"
Post a Comment